Bismillahirrohmaanirrohiim.
Rosulullah pernah
memberikan peringatan, akan datang d tengah2 kamu wahai umat islam, d mana
orang2 lain di sekeliling kamu akan brsatu mengelilingi kamu seperti brsatunya
orng2 yang mengerubungi hidangn d meja makan, yang barat mau menerkam, yang
timur mau menghantam, yang selatan mau menginjak injak, yang utara pun akan
menjelajah, kondisimu seperti makanan diatas meja hidangan, sebagaian sahabat
heran dan terkejut lalu bertanya: apakah jumlah kami waktu itu sedikit ya
Rosulallah?
Beliau menjawab, sam sekali
tidak bahkan jumlahmu sangat banyak, kamu mayoritas tetapi keadaanmu saat itu
persis seperti buih dilautan, banyak tapi centang berenang, banyak tetapi tidak
mempunyai daya dan kekuatan, banyak tetapi dipermainkan gelombang lautan
dihempaskan ketepian pantai tanpa mempunyai makna dan arti Kondisimu pada saat
itu kuantitas tanpa kualitas.
Dan Rosulullah
menmbahkan, akan dicabut kehebatanmu dimata musuh-musuhmu hingga pada saat itu
orang lain menganggap umat islam enteng saja tak ada apa-apanya. Alangkah
ironinya umat yang mayoritas ini dipermainkan oleh yang minoritas, pada saat
itu dicampakkanlah penyakit wahan
Sahabat Bertanya,
penyakit apakah Wahan itu ya rosul?
Rosul menjawab: terlalu
cinta dunia dan terlalu takut kepada mati, matrealistis dan takut resiko.
Analisa sosial: bahwa
akan terjadi ditengah-tengah umat dimana kita dihantam dari segala
penjuru,aqidah didangkalkan, peradapan dan kebudayaan dirusak Dsb. Demikian
peringatan Rosulullah kepada para sahabat.
Marilah kita lihat, adalah
benar dijaman sekarng kita insya Allah tidak akan menglami perang badar, tapi sesungguhnya
perang yang kita hadapi saat ini tidak kalah hebatnya dengan perang badar, tidak
kalah dasyatny dg perng uhud, tidak kalah ngerinya dengan perang hondar, hanya saja yg kita hdpi sekarang ini, bkn
ujung pdang, bukan ujung tombak, bukn ujung panah, yang kita hadapi sekarang
ini adalah perang Aqidah, perang idiologi, perang mempertahankan keyakinan, yang
kalau kita kalah sekarang kita memang masih beragama, tetapi anak kita cucu
kita, generasi yang akan hidup lima tahun, sepuluh tahun, tiga puluh tahyn
mendatang Waallahua’lam Bishowab.
islam tidak mungkin
hilang dari dunia, tapi tidak mustahil islam gulung tikar dari desa kita, dari
kmpng kita, dari kota kita jikalau kita tak menjaganya, bahkan jika kita tidak
mewariskannya pada geners yang akan datang.
Marilah sejenak
mengingat bagaimana islam disepanyol, yang pernah jaya, yang pernah mewarnai
daratan eropa, dan sekarang haya tinggal sejarahnya saja. Ini pernah
diperingatkan Rosulullah dalam suatu hadis
“Rosulullah bersabda
akan datang dimasa umat Ku, Islam Ada tapi tinggal Namanya, Dan Al Qur'an pun
ada tapi tinggal Tulisannya”
Jika Islam Tak Kita
wariskan Pada genersai Tidak mustahil sejarah islam disepanyol akan terjadi
didesa kita,dikampung kita dan dikota kita.
Perang yang kita hadapi
adalah perang Aqidah, perang menghadapi peradaban dan kebudayaan yang
menghancurkan moral pada generasi anak dan para remaja, Merupakan Tanggung jawab orang tua untuk
mendidik anak, anak adalah amanah, menyia-nyiakan amanah adalah dosa, bahkan
orang tua dapat masuk neraka kalau tidak bertanggung jawab terhadap
anak-anaknya.
“Hai Orang-Orang Yang
Beriman Jaga Keluaga Mu, Istrimu Dan Anak-Anakmu Dari Api Neraka”
Pendidikan Pertama Yang
Harus ditanamkan pada anak, tanamkan Aqidah sebelum mengenal ilmu-ilmi yang
lain.
Nabi Ibrahim,
pertanyaan yang merisaukan anak-anaknya, Wahai anak ku jika ayahmu meninggalkan
dunia ini apa yang kamusembah nak jika ayahmu sudah tidak ada? Masihkah kau mau
rukuk dan sujud didalam masjid?
Bertolak belakang
dengan Orang tua kebanyakan jaman sekarang, yang jadi pertanyaan, jikalau
ayahmu sudah tidak ada Makan apa nak kamu nanti? MAKAN APA?
Maka yang dicari sekolah-sekolah
yang bonfit, tidak peduli apakah itu merusak imannya, mematikan Aqidahnya,
menghancurkan keyakinannya yang penting ada jaminan masa depen bisa dapet
lapangan kerja.
ORANG DIJAMAN SEKARANG
INI TIDAK MUNGKIN MENGHANTAM SECARA FRONTAL, TIDAK MUNGKIN MENGHANTAM ILAM
TERANG-TERANGAN.
BERTAHAP DAN SISTIMATIS
MEREKA MEMISAHKAN ORANG ISLAM DARI ISLAMNYA, BIARKAN MEREKA BERNAM MUSLIM,
BIARKAN DIATAS KTP BERTULISKAN ISLAM, TAPI TANAMKAN BUDAYA-BUDAYA YANG
MENYEBAPKAN CARA BERGAUL MEREKA, CARA BERRUMAH TANGGA MEREKA, SAMPAI CARA
MEREKA BERPAKAIAN, SAMA SEKALI TIDAK MENCERMINKAN NILAI-NILAI YANG ISLAMI.
Itu sudah usaha yang
paling praktis MEMISAHKAN UMAT ISLAM DARI ISLAMNYA.
Maka Ddari itu Tanamkan
jiwa Tauhid yang mengkristal dalam batinnya, pada anak sejak dini.
Dengan Tegar Berkata
Lah, LEBIH BAIK SAYA HIDUM MELARAT DARI PADA HIDUP MEWAH DENGAN MENJUAL AQIDAH.
Garis Kehidupan Yang
Harus Kita Wariskan Kepada Anak-Anak.
Semoga Bemanfaat!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tulis Opini Anda